Kenapa Tiktok Semakin Populer di Indonesia

Tiktok adalah ekspansi aplikasi Douyin sebuah aplikasi sharing video pendek yang berasal dari Tiongkok. Aplikasi ini mendapat peringkat dan perkembangan yang cepat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan pengguna Tiktok tercepat di Indonesia yakni di posisi kedua dengan jumlah pengguna mencapai 113 juta pengguna sedangkan posisi pertama di duduki oleh  Amerika serikat dengan jumlah 116,5 juta pengguna. Hal ini membuat Tiktok menjadi salah satu aplikasi sosial media yang signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah 270 juta jiwa.

Lalu apa yang menjadi perhatian dengan kepopuleran Tiktok ini? Berbagai macam persepsi melekat di kepala orang dengan imej Tiktok. Mulai dari tempat menari-menari dengan lip-sync yang tidak jelas sampai dengan tempat platform berjualan online, tempat mencari simpati dengan gift, pamer-pamer dan lain-lain serta banyak lagi imej yang menjadi pro dan kontra dengan pemikiran. Tapi yang terjadi Tiktok semakin populer dan mungkin bisa mengalahkan aplikasi sosial media lainnya di Indonesia.

Ada hal yang menarik dengan imej Tiktok sebagai tempat aplikasi bergoyang-goyang semata seperti tempat manusia-manusia dekaden yang kurang kerjaan. Lalu jika kita menarik korelasi perkembangan Tiktok di Indonesia dengan perkembangan Tiktok di Amerika dengan imej di atas lalu apakah itu bisa dikatakan benar? Tentu kita akan bertanya-tanya, bukankah orang-orang barat itu tidak suka dengan hal-hal yang tidak berguna membuang-buang waktu, berjoget canggung dan bergoyang-goyang pinggul yang tidak jelas.

Ternyata ada hal yang kurang terungkap dengan keunggulan aplikasi Tiktok ini (mengira-ngira). Memang kalo di Indonesia Tiktok secara masif di kenal sebagai aplikasi joget dan musik tapi di tempat lain Tiktok lebih bisa berdiri dengan preposisi yang lebih positif yaitu sebagai platform yang aman untuk berbagi cerita pengetahuan, menyampaikan pendapat, membangun komunitas, yang katanya lebih bebas kontrol dan sensor dari kekuatan tertentu (yang katanya Tiktok adalah produk orang Timur maka aman dari kontrol dan sensor Barat). Apakah mungkin di Amerika kebebasan penduduk dalam berpendapat di beberapa platform sosial media di batasi sedangkan di Tiktok mereka merasa lebih terwakili? Sehingga demikian Amerika menjadi pengguna Tiktok terbesar di  dunia.

Lalu kenapa Tiktok semakin populer di Indonesia? Mungkin jawabannya adalah karena simplisitas aplikasi ini atau mungkin juga orang Indonesia suka bergoyang dan menari?. Tapi secara etis dan seni kebanyakan goyangan dan musik ini memang tidak kreatif dan apalagi bisa dikatakan indah, kebanyakan hanya mengandalkan efek dan gerakan lip-sync yang absurd. Meski receh ya tapi masyarakat Indonesia banyak yang suka dengan hal tersebut. Benar apa nggak ya?

Berikut beberapa fakta tentang Tiktok:

1. Douyin di dirikan oleh Zhang Yiming di bawah bendera ByteDance sebuah perusahaan teknologi internet Cina yang berpusat di Beijing pada bulan September 2016.
   
2. Tiktok adalah nama lain dari Douyin, dimana Tiktok  adalah nama global dan Douyin adalah nama di Tiktok di Cina.
   
3. Tiktok sudah di download sebanyak 2 milyar kali dengan 1,66 milyar pengguan aktif.
4. Tiktok pernah di boikot oleh Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Trump dan dicabut kembali di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.
5. Servis platform Tiktok banyak dianggap kurang cocok dan tidak pantas di beberapa negara, seperti di India, Iran, Afghanistan, Pakistan, Jordania yang tidak mengijinkan Tiktok masuk, termasuk Indonesia meski dikemudian hari larangan tersebut dicabut dan Tiktok telah berkantor di Indonesia di Jakarta Selatan.

Nah bagaimana menurut kamu tentang aplikasi Tiktok yang semakin berkembang ini. Apakah bisa menjadi wahana positif atau sebaliknya? Silahkan coba dan mainkan sendiri dan jangan lupa diisi dengan hal-hal yang positif saja, pasti berguna dan bermanfaat.